Jakarta- Kolera, disentri, tifus, serta penyakit kaki dan mulut diuji coba sebagai senjata potensial saat perang, berdasarkan file rahasia yang dirilis Arsip Nasional.
Daftar ini terungkap dalam dokumen baru yang menunjukkan luasnya penelitian Inggris hingga menyangkut senjata biologis selama konflik tersebut.
Para ahli menyadari penggunaan senjata biologis ini bertentangan dengan protokol Genewa 1925, namun masih dilakukan sejumlah tes di mana sebagian besar berada di Porton Down, dekat Salisbury, dan Pirbright di Surrey.
Mereka memberi laporan pada komite percobaan Porton dari Kabinet Perang di mana mengakui bahwa senjata biologis ini melanggar protokol Geneva 1925, seperti dilaporkan koran The Guardian.
Penggunaan senjata biologis tidak dilihat sebagai “cara untuk mendapatkan efek yang diinginkan” namun persiapan untuk kejadian apabila satu sisi musuh memberikan serangan yang sama sebagai aksi ‘balas dendam’.
Peneliti mengalami masalah saat mencoba mencari tahu efek dari penyakit ini pada hewan ternak, karena binatang itu menolak untuk memakan kue yang di dalamnya mengandung infeksi.
Para ahli menulis “Observasi menunjukkan hewan ternak agak curiga terhadap segala jenis makanan baru.”[ito]
0 komentar